Survey Kehidupan Gajah Taman Nasional Way Kambas
Pada tanggal 16 April 2024, tim PPTIK Conservation memulai perjalanan mereka ke Taman Nasional Way Kambas. Tujuan utama perjalanan ini adalah untuk melakukan survei lokasi pemasangan alat IoT yang akan digunakan untuk memantau kehidupan gajah liar. Selain itu, alat ini juga akan berfungsi sebagai sistem monitoring yang efektif untuk mencegah gajah-gajah tersebut masuk ke kawasan penduduk.
Perjalanan dimulai dari kampus Universitas Indonesia dengan semangat yang menggebu. Tim yang terdiri dari para ahli teknologi informasi, konservasi lingkungan, dan mahasiswa penuh semangat ini siap untuk menjalankan misi penting mereka. Kolaborasi juga terjalin dengan Universitas Bandar Lampung, menambah energi positif dan keahlian tambahan dalam tim.
Setibanya di Taman Nasional Way Kambas, udara segar dan keindahan alam segera menyambut tim dengan hangat. Mereka segera bergegas mempersiapkan peralatan dan melakukan koordinasi dengan pihak taman nasional untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar.
Proses survei lokasi pemasangan alat IoT dimulai dengan teliti. Tim menggunakan teknologi canggih untuk memetakan area yang strategis untuk memantau gerakan gajah liar. Alat-alat ini dilengkapi dengan sensor-sensor pintar yang mampu mendeteksi pergerakan, suara, dan aktivitas lainnya yang terkait dengan kehadiran gajah.
Selama proses pemasangan, kolaborasi antara PPTIK Conservation dan Universitas Bandar Lampung terasa begitu harmonis. Para ahli saling bertukar informasi, mengeksplorasi ide-ide inovatif, dan bekerja sama dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan bersama: melindungi kehidupan liar dan menjaga harmoni antara manusia dan hewan.
Selain memasang alat IoT, tim juga melakukan pendekatan komunitas dengan warga sekitar Taman Nasional Way Kambas. Mereka memberikan sosialisasi tentang pentingnya konservasi gajah dan cara-cara untuk mencegah konflik antara gajah liar dan manusia. Dengan pendekatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam semakin meningkat di kalangan masyarakat lokal.
Setelah seharian penuh bekerja keras dan berkolaborasi secara intensif, tim PPTIK Conservation dan Universitas Bandar Lampung merasa puas dengan pencapaian mereka. Alat IoT berhasil dipasang dengan sukses, dan langkah-langkah awal untuk mencegah konflik antara gajah dan manusia telah dilakukan.
Perjalanan ini tidak hanya merupakan sebuah ekspedisi, tetapi juga simbol dari komitmen dan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia. Semangat kolaborasi, inovasi teknologi, dan kesadaran lingkungan merupakan kunci utama dalam menjaga harmoni antara manusia, hewan, dan alam. Dengan langkah-langkah positif seperti ini, harapan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan harmonis semakin terwujud.
untuk cek selengkapnya cek youtube